KEDIRI - Perhelatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 tahun 2024 sekaligus sebagai momentum launching pakaian khas Wastra Kediri berlangsung di Pendopo Panjalu Jayati Kabupaten Kediri, Senen (25/3/2024) pukul 16.30 WIB.
Ditandai dengan pelepasan merpati pakaian khas Wastra Kediri resmi dilaunching oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana didampingi Forkopimda Kabupaten Kediri.
Baca juga:
Wapres RI ke Sulsel Bahas MPP dan UMKM
|
Selanjutnya, prosesi Hari Jadi Kabupaten Kediri sudah disatukan air suci yang berasal dari 7 sumber mata air digunakan untuk basuhan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana disusul Wakil Bupati, jajaran Forkopimda Kabupaten Kediri dan Kepala OPD.
Adapun tujuh mata air yang diambil adalah dari Sumber Ubalan, Bedug, Makam Gus Miek Mojo, Sumber Kembangan, Sumber Drajad Surowono, Sumber Tirto Kamandanu dan sodetan Dhawuhan Kali Harinjing.
Ketujuh sumber mata air ini dinamakan Tirta Suci atau air suci. Dimana angka tujuh dalam falsafah Jawa diartikan sebagai pitulungan atau pertolongan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Dilanjutkan, dengan peragaan pesona Wastra Kediri dibawakan sejumlah modeling dan Inu Kirana Kabupaten Kediri, dengan berlenggak lenggok di panggung disusul Kepala OPD ikut menampilkan pakaian khas Kediri.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan, prosesi Hari Jadi kali ini, tetap kembali kepada masa-masa dimana kejayaan Kediri, dengan harapan masa kejayaan tersebut bisa terulang kembali.
"Hari jadi tahun ini dengan mengusung tema Parartha Jayati artinya Kediri Sejahtera dan Mulia. Prosesi hari jadi bertepatan dengan Hari Ramadhan ini kita bisa melakukan dengan khidmat dan baik, juga mengingat kembali bagaimana dulu sang bhagawanta bhari menjadikan Kediri sebagai sebuah daerah yang agraris, " ucap Mas Dhito.
Mas Dhito juga berharap Kabupaten Kediri kedepan indeks pertumbuhan ekonominya bisa meningkat, inflasinya dapat terkendali, kebutuhan pokok di masyarakat tidak naik harganya tetap stabil. Tetapi di satu sisi juga tetap bisa mensejahterakan para petani terutama para buruh tani yang ada di Kabupaten Kediri.
Dengan launching pakaian khas Kabupaten Kediri supaya kita punya beberapa desain yang nantinya kalau memang bandara ini betul-betul buka kita bisa menyambut para tamu ini dengan berbagai macam motif.
Seperti, motif lidah api dan gringsing tapi yang membuat beda hanya desainnya saja. Filosofi dari baju yang baru sebenarnya sama dengan yang lama, hanya saja kita sedang memperkuat bagaimana pakaian khas bisa menjadi pakaian adat, karena pakaian adat sudah pasti pakaian khas tapi, pakaian khas belum tentu pakaian adat.
"Saya minta untuk warga Kabupaten Kediri untuk bisa menggunakan pakaian khas yang ada, biar nanti suatu saat nanti 10 tahun sampai 100 tahun yang akan datang akan menjadi pakaian adat, " tutup Mas Dhito.
Hadir dalam kegiatan ini, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Forkopimda Kab Kediri, Sekda Kab Kediri, Kepala OPD Kab Kediri, Tokoh Budaya dan tokoh masyarakat serta awak media. (adv/PKP)